Open Trip ke Lombok, Nusa Tenggara Barat - Hari ke-1

by - 12:51:00

Pulau Lombok merupakan destisasi wisata halal terbaik di dunia. Kemudahan mencari masjid dan makanan halal menjadi branding yang istimewa bagi traveler muslim. Menurut data statistik, pariwisata pulau Lombok masih didominasi oleh turis mancanegara. Akses menuju Lombok menjadi lebih baik setelah dibangun Bandara Internasional Lombok Praya (LOP). Lombok menjadi salah satu attraction di Indonesia yang wajib dikunjungi turis mancanegara karena keindahan pantai, alam bawah laut atau Gunung Rinjani. Olahraga air hingga hiking dapat dilakukan di Lombok. Surga bagi pencinta alam maupun pendaki gunung.
Pulau Lombok adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berawal dari teman yang merekomendasikan salah satu travel agent dari Jakarta yang menyediakan banyak destinasi di Pulau Lombok. Tadinya tidak berminat karena memang sedang tidak menyediakan budget liburan jutaan dan lebih baik backpackeran. Tapi ternyata perjalanan ini menyenangkan walaupun penuh drama yang gue sendiri sutradaranya hahaha.

Persiapan dan Menuju Pulau Lombok
Gue dan kawan-kawan berjumlah 6 orang mengikuti open trip dengan total peserta 30-an orang. Sistem pembayaran travel agent yang kita gunakan berupa cicilan bulanan sebelum keberangkatan. Paket wisata yang kita ambil exclude tiket pesawat. Awal Agustus kita pun mencari penerbangan ke Lombok. Setelah menyiapkan perlengkapan untuk wisata di Lombok, Sabtu dini hari kita ke terminal 1B Soekarno-Hatta untuk menaiki penerbangan pertama.
Sesampainya di Lombok pukul 08.30 WITA, kita sempat sarapan di meeting point CFC LOP. Keluar dari bandara, kita sudah disambut oleh pihak travel agent menggunakan minibus kapasitas 35 orang. Guide dari travel agent nama lapangannya kang A'ang. Guide lokal namanya mas Taufik. Dua-duanya sangat friendly tapi tidak berlebihan. Mas Taufik mengaku dirinya orang asli sasak, tapi logatnya kental Malaysia, konon karena do'i sering menjadi guide warga Malaysia. Pengetahuan mas taufik mengenai Lombok luar biasa hebat. Sayangnya ingatan gue lemah jadi tidak banyak yang terserap di otak, short term memories and amazed just at that time hahaha. And the tour began...

Air Terjun Benang Kelambu
Destinasi pertama yang kita kunjungi adalah air terjun Benang Kelambu. Air terjun Benang Kelambu berada di Lombok Tengah yang terletak di kaki gunung Rinjani. Menurut guide, air yang mengalir merupakan air asli yang dihasilkan oleh akar pepohonan gunung Rinjani.
Setelah 1 jam perjalanan dari bandara, guide mengarahkan kami untuk naik ojek masuk ke Geopark Taman Nasional Rinjani. Ada puluhan tukang ojek yang siap sedia mengantarkan kita sampai ke air terjun Benang Kelambu. Kata guide, tarif mereka pukul rata Rp. 30.000,- tapi ternyata sampai sana sudah ada coretan jadi Rp. 35.000. Naik menggunakan motor sekitar 10 menit. Medannya cukup berat bila berjalan kaki karena jalannya masih tanah dan batu, akan tetapi kita akan disuguhkan pemandangan hijau hutan yang menyegarkan mata dan paru-paru. Ada satu atau dua bule yang hiking untuk menikmati perjalanan.
Diparkiran air terjun, ada warung-warung yang menjual minuman dan makanan ringan. Dari jauh sudah terdengar gemerisik suara air terjun. Untuk mencapai air terjun Benang Kelambu kita harus menuruni anak tangga yang banyak. Terbayang nanti saat naiknya seperti apa. Sesampainya di sana kita ambil sedikit foto sebelum sholat. Sejujurnya gue lupa nanya sama guide berapa waktu kita main disana karena abis sholat zuhur, gue ganti baju renang, terus disuruh balik ke bis--- cuy belom basah kecipret pun. Hahaha.
Diberi nama Air Terjun Benang Kelambu karena airnya menyerupai kelambu yang tipis dan menyelimuti tumbuh-tumbuhan dibaliknya. Air yang keluar seperti keluar dari tumbuhan hijau rimbun sebanyak 3 tingkat. Alamnya masih asri dan terjaga kebersihannya. Di area bawah air terjun benang kelambu terdapat kolam untuk berenang, kamar bilas dan mushola.
Waktu menunjukan pukul 12.30 WITA saat kita turun ke basecamp menggunakan ojek dan melanjutkan perjalanan ke air terjun Benang Stokel.

Air Terjun Benang Kelambu

Air Terjun Benang Stokel
Destinasi kedua hari ke-1 adalah air terjun Benang Stokel. Diberi nama demikian karena apabila menjulurkan benang dari atas ke bawah air terjun, akan pas satu gulung. Konon ketinggiannya mencapai 80 meter.
Selesai menggunakan ojek, kita melanjutkan perjalanan ke air terjun Benang Stokel dengan berjalan kaki karena tidak bisa diakses menggunakan motor dan jarak relatif dekat dengan basecamp. Jalan menuju air terjun benang stokel sudah merupakan jalan setapak dengan paving block. Dalam perjalanan kita ditemani monyet-monyet liar. Saat ditanya kepada guide setempat, monyet jenis apa do'i menjawab itu "monyet biasa" hmm monyetnya sama seperti yang kita lihat kalau pertunjukan topeng monyet bedanya mereka lebih gemuk. Monyetnya tidak nakal dan memang berkeliaran di pinggiran dan tengah jalan setapak. Dilanjutkan jalan tangga turun ke lokasi air terjun.
Di area air terjun ini terdapat kamar bilas dan pendopo-pendopo kecil untuk duduk sekeluarga. Air terjun Benang Stokel tidak sejernih Benang Kelambu karena posisinya lebih di bawah. Disana kita hanya berfoto sebentar karena sudah turun rintik hujan. Sesampainya di basecamp kita ganti baju dan makan siang untuk melanjutkan perjalanan ke Pura Lingsar.

Air Terjun Benang Stokel

Pura Lingsar
Karena Kenyang dan lelah setelah menikmati keindahan air terjun Benang Kelambu dan Benang Stokel, perjalanan ke Pura Lingsar gue tidur dan tiba-tiba udah sampe hahaha
Pura Lingsar seluas 26 Ha berada di Lombok Barat yang merupakan Pura terbesar di Lombok telah berdiri sejak tahun 1741 oleh Ketut Karangasem. Pura ini adalah perpaduan Hindu dan Islam. Pura ini dibagi menjadi dua wilayah yaitu pura Hindu Gaduh di bagian utara dan pura Weku Telu bernama Kemaliq di bagian selatan.
Sesampainya disana, pada gerbang pertama kita akan berjalan ditengah-tengah antara 2 kolam, ada yang memancing juga disana. Pada gerbang kedua terdapat toilet dan pendopo besar di kanan jalan dan orang-orang yang berjualan. Ditengah jalan kita dapat berfoto di gapura khas Pura Hindu. Peserta diarahkan belok ke kiri untuk dipakaikan selendang kuning/ putih sebagai tanda penghormatan. Wanita yang sedang haid juga tidak boleh memasuki Pura karena konon katanya akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Di aula tengah terdapat kolam yang apabila kita melemparkan koin ke dalamnya maka keinginan akan terwujud wow. Akan tetapi, berdoa hanya kepada Tuhan YME, begitu kata guide setempat. Didalamnya terdapat ikan lele keramat yang sembunyi dibalik bebatuan.
Masuk ke pintu kecil lainnya, terdapat pancuran dan masjid. Yang konon bisa membuat awet muda wow. Akan tetapi, berdoa hanya kepada Tuhan YME, guide setempat mengingatkan lagi.
Naik ke atas aula tengah terdapat banyak orang Hindu yang sedang berdoa kepada Tuhan-Nya. Gue agak tidak nyaman berada disana karena khawatir mengganggu kekhusuan doa mereka. Keluar dari pura Lingsar kita berenam sholat Ashar bersama mas Taufik di mushola sebelah rumah pak Kades yang punya pohon kelapa bercabang 4 wow. hahaha wow melulu.

Pura Lingsar
Makan Ayam Taliwang
Sebelum makan ayam taliwang kita diantarkan ke pusat oleh-oleh makanan dan mutiara Lombok. Ayam Taliwang bukan nama ayam melainkan ayam yang berasal dari Taliwang. Ayamnya kecil-kecil karena belum besar sudah dipotong. Dimakan dengan Plecing kangkung dan sambel super pedas. Sariawan gue 5 biji sampe sembuh besokan harinya. Lebih manjur dari Albothyl. Serius. Perporsi IDR 72.000


Setelah selesai makan pukul 21.30 WITA kita ke ke Fave Hotel untuk bermalam di Mataram. 1 kamar 3 orang, salah satu ada yang di extrabed. Setelah membereskan bawaan dan packing untuk snorkling besok pagi, kita bobo cantik. Next blog hari ke-2 di Lombok, Stay Tuned :))


You May Also Like

0 komentar

google068939ab0fd4bd7b.html